WISATA BUDAYA

Pembuatan Anyaman Pandan

Daun pandan tidak hanya berfungsi menjadi aroma perasa makanan. Unit usaha masyarakat Maitan memanfaatkan daun ini menjadi alas tikar..

pembuatan keripik singkong

Pembuatan camilan ini memanfaatkan sumber daya alam sekitar yakni ketela..

industri pembuatan tempe

Warga memanfaatkan waktu luang untuk mengolah kedelai menjadi makanan..

Kesenian jathilan

Kesenian ini berasal dari provinsi Jawa Tengah. Jatilan biasanya diperagakan oleh kaum pria baik dewasa maupun anak kecil. Para penari...

Keripik bayam

Keripik umumnya terbuat dari ketela, tempe, dan pisang. Kreativitas masyarakat terus muncul, memanfaatkan daun bayam yang tumbuh lebat di pekarangan rumah.

Selasa, 09 Agustus 2011

PEMBUATAN TAS


Selain industri makanan, dusun Tamanan juga memilikin potensi di bidang kerajinan. Salah satu warga disini ada yang membuat kerajinan berupa tas. Tas yang diproduksi bermacam-macam, ada yang berupa tas sekolah, tas pria, dan tas wanita. Model yang dibuat pun bermacam-macam mengikuti permintaan pasar. Pembuat tas ini menggunakan bermacam-macam bahan untuk membuat tas, antara lain kulit imitasi, dan berbagai macam jenis kain.
Hasil kerajinan tas ini biasanya dijual ke pasar terdekat, tetapi terkadang dijualnya sendiri dengan cara memajang hasil produksi tas dirumahnya. Pembeli kerajinan ini umumnya adalah wisatawan dan beberapa warga setempat yang berminat. Pada saat musim tahun ajaran baru, produksi tas meningkat karena permintaan pasar pun meningkat. Pembuat tas ini menjadikan produksi tas sebagai sumber mata pencaharian.
Pembuatan tas ini melalui beberapa tahapan. Pertama adalah memilih dan menentukan model yang akan dibuat. Kemudian tentukan bahan yang cocok untuk model tersebut. Setelah itu buat pola untuk mempermudah pembentukan model. Pola yang sudah terbentuk ditempel pada bahan yang akan dibuat, lalu potong bahan sesuai dengan pola. Untuk menyambungkannya sehingga jadi tas, bagian-bagiannya dijahit. Untuk sentuhan akhir, pembuat tas biasanya menempelkan pernak-pernik agar terlihat lebih menarik.

SAMBATAN


Sambatan biasanya dilakukan ketika salah seorang warga menyelenggarakan sebuah acara atau dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah “duwe gawe” seperti membangun rumah atau melangsungkan sebuah walimah seperti pernikahan atau khitanan. Sambatan dilakukan secara bersama-sama, biasanya warga dalam sebuah desa atau dusun mengerjakan pekerjaan mulai dari persiapan sampai acara yang diselenggarakan selesai. Mereka menyiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan acara tersebut secara bersama-sama. Karena jika ada salah satu warga tidak hadir dalam acara sambatan ini maka orang tersebut bisa dikucilkan oleh warga.
Ketika salah seorang warga akan melangsungkan acara perrnikahan maka mulai dari H-1 warga sudah memulai kegiatan sambatan tersebut. Bapak-bapak menata lokasi yang akan digunakan untuk acara, sedangkan ibu-ibu menyiapkan konsumsi di dapur. Sambatan berakhir ketika H+1 mereka membereskan segala sesuatunya. Biasanya satu minggu sebelumnya warga sudah diminta oleh tuan rumah untuk rapat pembentukan panitia untuk pembagian tugas ketika sambatan dalam acaranya. Jadi setiap warga sudah melakukan tugas yang sudah dibebankan kepada mereka sesuai rapat yang sudah dilakukan.
Sambatan dilakukan secara bergantian antara satu warga dengan warga yang lain. Jadi ketika ada salah satu warga yang memiliki acara maka secara otomatis semua warga akan membantu berlangsungnya acara tersebut. Mereka siap membantu kesuksesan acara itu sampai selesai. Bahkan, ketika malam hari H ada diantara mereka yang tidak tidur semalam suntuk, hal ini biasanya disebut dengan lek lek an. Untuk menghilangkan rasa kantuk mereka biasanya bermain catur atau kartu.
Sisi baik dari sambatan adalah warga yang melakukan sambatan tidak diberi upah sepeser pun. Yang mendapatkan upah hanya mereka yang ditunjuk oleh tuan rumah untuk mengerjakan sesuatu yang bersifat khusus seperti pencuci piring, pembuat minuman, dan penanak nasi. Mereka hanya bergantian membantu saja satu sama lain. Sistem balas budi sepertinya yang menjadi dasar dalam sambatan ini. Ketika salah seorang sudah dibantu maka dia juga harus gantian membantu warga yang lain ketika memiliki acara.
Sambatan hinggga saat ini masih dilestarikan di kalangan masyarakat dusun Maitan, Tamanan, dan Tanjungan. Tradisi ini dianggap mampu menyatukan keakraban dan persaudaraan antar warga, sehingga mencerminkan sidat-sifat kebersamaan dan menghilangkan sifat-sifat individualisme antar warga.

Sabtu, 06 Agustus 2011

SENI TARI


 Anak-anak di dusun Maitan, Tamanan, dan Tanjungan ini memiliki kegiatan berupa latihan tari. Latihan tari ini dilaksanakan di panggung terbuka yang terdapat di hotel Plataran. Anak-anak dilatih oleh pelatih tari professional yang disediakan hotel Plataran. Latihan tari ini menjadi salah satu kesenian yang disuguhkan kepada wisatawan yang berkunjung ke dusun Maitan, Tamanan, dan Tanjungan.

 
Tari yang diajarkan kepada anak-anak ini merupakan tari tradisional jawa. Pelatihan tari ini sekaligus menjadi salah satu jalan melestarikan budaya Jawa. Selain itu, pertunjukkan tari ini menjadi jalan untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada wisatawan domestik maupun asing.

KERAJINAN BESEK




Salah satu kerjainan tangan yang dibuat di dusun Maitan adalah kerajinan besek. Besek adalah keranjang kecil yang terbuat dari bambu. Berbeda dengan tenggok, besek memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dan lebih tipis. Fungsi besek pun berbeda dengan tenggok. Besek biasanya digunakan untuk tempat makanan saat ada hajatan. Selain itu, besek juga sering digunakan sebagai pembungkus oleh-oleh khas kabupaten Magelang.
Membuat kerajinan besek bisa menjadi kegiatan menyenangkan, namun membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam membuatnya. Berikut akan dijelaskan proses pembuatan besek yang ada di dusun Maitan.
1.      Pertama pilih bambu yang masih muda sehingga tidak terlalu keras untuk dipotong dan dianyam.
2.      Bambu diiris menjadi bagian yang tipis atau sering disebut iratan. Lalu, iratan ini diserut agar menjadi halus dan rapi ketika dianyam.
3.      Ambil beberapa helai iratan lalu letakkan berjajajar vertikal, kemudian rapikan.
4.      Sematkan iratan secara horizontal pada jajaran iratan vertikal tadi. Lalukan proses menganyam  ini hingga membentuk pola dasar.
5.      Setelah pola dasar terbentuk, anyaman di anyam ke atas sehingga membentuk pola badan. Pola badan ini akan membentuk kotak.
6.      Setelah ketinggian pola badan dirasa cukup, biasanya antara 10-15 cm, anyaman pola badan ini lalu sampai pada proses penguncian agar anyaman kuat dan tidak mudah lepas.
7.      Agar anyaman besek ini terlihat lebih rapi, sisa iratan bambu dipotong.

 

Kerajinan besek ini merupakan pekerjaan sambilan bagi ibu-ibu dusun Maitan sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang. Bagi wisatawan yang berkunjung ke dusun Maitan, dapat melihat langsung proses pembuatan besek dan boleh juga mencoba membuat kerajinan besek ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More